Narasiriau.id-BAGANSIAPIAPI – Bupati Rokan Hilir, H. Bistamam, dan Wakil Bupati Jhony Charles bergerak cepat turun langsung ke lapangan untuk menyatukan titik rawan banjir. Didampingi kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, mereka melihat kondisi daerah yang terdampak banjir untuk mencari solusi terbaik.
Tidak hanya menerima laporan dari bawahannya, Bistamam berdialog langsung dengan masyarakat untuk mendapatkan informasi faktual mengenai penyebab dan dampak banjir.
Senin (10/3/2025), Bupati dan Wakil Bupati bersama jajaran OPD meninjau berbagai wilayah di Bagansiapiapi yang tergenang udara. Selasa (11/3/2025), Bistamam kembali turun ke lapangan, bahkan membonceng staf dengan kendaraan roda dua demi meninjau langsung kondisi infrastruktur drainase di Kampung Pinggir Laut, Pelabuhan Baru.
Dalam kunjungan tersebut, Bistamam tidak perlu turun ke air dan lumpur untuk memeriksa langsung aliran parit serta simpul pertemuan saluran air. “Kami bekerja untuk masyarakat. Untuk mengatasi banjir, kami harus memahami jalur aliran udara, kondisi parit, dan drainase, serta mendengar langsung harapan dan saran warga,” ujarnya.
Bistamam menegaskan bahwa setelah pemetaan titik pengumpulan udara selesai, pemerintah akan segera mengambil langkah-langkah konkret. “Kami memiliki alat berat yang dapat digunakan untuk pengerukan dan pembersihan parit, kanal, serta anak sungai agar air bisa mengalir lancar ke laut di Kuala Bagan,” jelasnya.
Ia juga menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan wakilnya. “Saya dan Wakil Bupati akan bekerja keras memberikan yang terbaik bagi Rokan Hilir di 18 kecamatan ini,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Jhony Charles menyatakan selalu siap menanggapi setiap laporan masyarakat. “Semua pesan yang masuk ke akun pribadi dan WhatsApp saya selalu direspons. Langkah berikutnya tentu kami koordinasikan dengan Pak Bupati,” katanya.
Saat turun ke lapangan, Bupati dan Wakil Bupati Rohil sering didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), serta tokoh masyarakat setempat.
Ketika ditanya apakah dirinya merasa lelah dengan aktivitas padat ini, Bistamam yang memiliki latar belakang sebagai pengusaha dan kontraktor sukses sejak tahun 1980 menegaskan bahwa pengalamannya dalam proyek-proyek fisik, termasuk Proyek P4S dan pemukiman transmigrasi, memberikan pemahaman yang mendalam dalam menangani permasalahan infrastruktur daerah. ***
Posting Komentar